Sekda Berau Ikuti Prosesi Baturunan Parau di Depan Museum Kesultanan Sambaliung

BERAU – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Muhammad Said, turut hadir mengikuti Baturunan Parau di depan Museum Kesultanan Sambaliung Senin (16/9/2024) pagi.

Adapun prosesi penurunan perahu khas masyarakat adat Banua tersebut merupakan rangkaian HUT Kabupaten Berau ke-71 dan Tanjung Redeb berusia 214 tahun.

Baca Juga :  Bentuk Gugus Tugas Ketahanan Pangan dengan Tanam Jagung di Sambaliung

 

“Alhamdulillah kami bersyukur ini adalah tradisi Banua khusus di Kecamatan Gunung Tabur,” ucapnya singkat usai menurunkan Baturunan Parau kepada benuanta.co.id.

Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa yakin dan percaya simbol dari tradisi turun temurun Baturunan Parau adalah gotong royong dan silahturahmi.

“Ya modal inilah gotong royong dan silahturahmi sebagai sikap semangat pembangunan kepada masyarakat dan pemerintahan yang kredibel,” bebernya.

Baca Juga :  Kampung Labanan akan Dialirkan Air Bersih

Sebab menurutnya jika makna Baturunan Parau tidak dilakukan dalam nuansa kebersamaan maka hal tidak diinginkan bisa terjadi.

“Karena kalau tidak ada kebersamaan kita khawatir nanti banyak terjadi perpecahan perselisihan tentu ini tidak memberikan efek positif,” tuturnya.

Baca Juga :  Rp9,7 Miliar untuk Rehabilitasi Jalan Dalam Kota

Sehingga dengan diadakan tradisi turun temurun orang Banua atau asli Kabupaten Berau tiap tahun yakni Baturunan Parau bisa terus lestari.

“Bisa terus dipertahankan warga Banua turun temurun dengan penuh semangat sukacita oleh generasi berikutnya,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Ramli 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *