Perusahan Jepang Minat Bisnis Kayu Ulin dari Kaltim

Samarinda – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa perusahaan importir asal Jepang J Hayashida Inc menyatakan minatnya untuk membeli produk jadi kayu ulin asal Provinsi Kaltim.

“Mereka sudah puluhan tahun bergerak di bidang perkayuan. Kurang lebih dua tahun terakhir ini sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Mulawarman dengan menghubungkan Kyoto University dalam program pertukaran mahasiswa,” kata Sri Wahyuni usai menerima manajemen J Hayashida, di Samarinda, Jumat.

Baca Juga :  608 Narapidana di Kaltim-Kaltara Terima Remisi Natal

Disampaikan Hayashida tahun depan tepatnya Februari 2025 akan melakukan kerja sama pertukaran mahasiswa Unmul dengan Kyoto University.

Tentu, sambung Sri, Pemprov Kaltim mengapresiasi kerja sama yang dibangun Hayashida ini.

Bahkan, Hayashida berminat membeli produk kayu ulin asal Kaltim melalui pengusaha perkayuan di daerah.

Bukan hanya itu, perusahaan ini dalam dua tahun ini terlibat mendukung penanaman bibit ulin di Benua Etam.

“Ada kurang lebih 10.000 bibit ulin setiap tahun Hayashida tanam di Kaltim,” sebutnya.

Baca Juga :  Kejari Samarinda Selesaikan 39 Perkara Melalui Restorative Justice

Pemerintah daerah mengapresiasi sikap dan upaya Hayashida, karena Kaltim juga sedang melakukan program menjaga lingkungan.

Menurut Sekda, menjaga lingkungan berarti harus juga menjaga tutupan lahan dan menciptakan keseimbangan sekaligus pengurangan emisi karbon.

“Semakin banyak restorasi tentu mendukung upaya kita untuk menjaga keseimbangan lingkungan di Kaltim,” ungkapnya.

Ketertarikan Hayashida membeli ulin dari Kaltim, bagi Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi, namun ada regulasi yang diatur terkait perdagangannya.

Baca Juga :  Kejari Samarinda Selesaikan 39 Perkara Melalui Restorative Justice

Terutama melalui koordinasi Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia atau Indonesian Sawmill & Woodworking Association (ISWA) Kaltimtara.

President CEO J Hayashida INC Motohiro Hayashida menjelaskan, kurang lebih dua tahun ini sudah membangun kerja sama, seperti perguruan tinggi (Unmul).

“Kami sangat berminat membeli ulin yang sudah dipotong dan menyesuaikan ukuran yang dibutuhkan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *