Bupati Minta Dinkes Gerak Cepat Antisipasi Dini Mpox dengan Vaksinasi

BERAU – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau untuk melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran penyakit menular yang belakangan muncul di Indonesia.

Sebab kata dia, munculnya penyakit Cacar Monyet atau Monkey Pox (Mpox) di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini, turut mengkhawatirkan masyarakat Berau.

Meskipun belum muncul di Kaltim pada umumnya, namun dirinya menegaskan bahwa langkah antisipatif di daerah memang perlu dilakukan.

Baca Juga :  PDAM Berau Bakal Tagih Kerugian ke DPUPR Akibat Pipa Bocor

“Ketika itu ada vaksin yang bisa meminimalisir penyebaran virus tersebut bisa ditindaklanjuti supaya tidak menyebar lebih luas,” ungkapnya, Sabtu (7/9/2024).

Menanggapi terkait dampaknya terhadap anak-anak, Bupati Sri mengaku bahwa anak-anak memang akan rentan dan berisiko terkena penyakit tersebut.

“Karena itu, dinas terkait perlu melakukan pencegahan yang berarti. Untuk kepala dinas yang terkait itu perlu nanti saya komunikasikan terutama untuk anak-anak yang rentan,” singkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie menegaskan Mpox saat ini belum menyebar di Kaltim dan Berau.

Baca Juga :  DLHK Berau Terus Sosialisasikan Penanganan Limbah B3

Kendati demikian, persebaran penyakit tersebut harus tetap diwaspadai sebab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang peningkatan kewaspadaan tenaga medis sebagai langkah preventif menekan penularan penyakit itu secara luas.

“Sudah ada SE Kemenkes ke puskesmas terkait penanganannya sehingga kita memang tidak bisa anggap remeh dan perlu melakukan identifikasi secara menyeluruh,” bebernya.

Baca Juga :  PLN Berau Bakal Operasikan Mesin Baru di Pertengahan Desember

Lanjutnya, untuk menekan laju penyakit ini, Lamlay meminta masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara sungguh-sungguh.

“Pasalnya 3-6 persen potensi kematian dapat terjadi pada seorang penderita Mpox. Potensi penularan di wilayah kita bisa saja terjadi. Sehingga kita mesti berjuang bersama. Kami dengan puskesmas meningkatkan pengawasan, masyarakat terapkan PHBS dengan baik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *