“Pada sore hari berbahagia ini kita sudah melakukan sebuah hal yang luar biasa yaitu mendirikan tiang rumah adat yang menjadi cita-cita masyarakat Kampung Tubaan,” ujarnya, Rabu (24/7/2024)
“Dan kita saksikan bersama-sama tadi bahwa sebuah tiang yang besar dan tinggi tidak memakai bantuan alat-alat apapun tetapi bisa berdiri, atas semangat gotong royong kita semua,” tambahnya.
Sri menegaskan pentingnya semangat gotong royong dalam kehidupan bangsa serta untuk masa depan generasi bangsa.
“Inilah yang saya sampaikan pada sambutan tadi bahwa semangat gotong royong biasa kita hidupkan kita lestarikan supaya sampai kepada anak cucu kita ke depan,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengimbau kepada Kakam Tubaan untuk membuat proposal permohonan kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau agar dapat lebih cepat dalam pembangunan rumah adat Dayak.
“Mungkin bisa memohonkan proposal permohonan kepada pemerintah Kabupaten Berau supaya dapat kami bantu menuntaskan pembangunan,” imbuhnya.
Sebab menurutnya sebuah pekerjaan yang berat akan menjadi ringan atas sebuah gotong royong bersama-sama. Terutama membangun rumah adat ini bisa segara diselesaikan. Balai adat adalah sebagai salah satu momen pemersatu etnis suku dan budaya di Kampung Tubaan.
“Dan rumah adat Dayak ini menjadi rumah kita semua. Menjadi pemersatu memecahkan permasalahan dan menjadi tempat kita bermusyawarah,” pungkasnya.(*)