BERAU – Sektor pertanian di Kabupaten Berau mengalami krisis tenaga Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga perlu adanya solusi untuk permasalahan tersebut.
Anggota DPRD Berau, Subroto meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mencari solusi terkait penambahan personel tersebut. Seperti penambahan jumlah personel penyuluh pertanian dan melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan
“Karena kendala yang dibutuhkan dalam menambah jumlah personel yakni regulasi, sebab ada batasan pengangkatan tenaga penyuluh dari lingkaran Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau tenaga honorer,” tuturnya Selasa (8/10/2024).
Penambahan jumlah personel, menurutnya dapat dilakukan melalui penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Selain itu perlunya dinas terkait mencari petani di kampung yang memiliki potensi untuk menjadi tim penyuluh. Subroto menyebut, pertumbuhan pada sektor pertanian tak terlepas dari kehadiran pada penyuluh. Apalagi, pertanian merupakan sektor unggulan selain pariwisata.
“Maka perlu melakukan penambahan personel dan sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas. Terutama di kampung-kampung yang menjadi sentra pertanian,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Berau, Lita Handini menerangkan, sesuai UU Penyuluh Pertanian, penyuluh pertanian di Berau saat ini jumlahnya terbatas yakni hanya 43 penyuluh yang berasal dari kalangan ASN.
“Ada 100 kampung di Kabupaten Berau, tentu perlu 100 penyuluh. Tapi yang ada hanya 43 penyuluh itupun yang ASN. Maka cara menyiasatinya, kita mengusulkan ada penyuluh swadaya,” terangnya.
Dalam mengatasi kurangnya penyuluh, Perhiptani telah bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Berau untuk mengajukan tambahan tenaga, melalui formasi jabatan ASN tahun 2024.
“Kita sudah mengajukan ke Menpan-RB untuk perekrutan tenaga penyuluh baru. Kita juga sudah ke Kementerian Pertanian agar jumlah penyuluh di Berau dapat terpenuhi,” imbuhnya.
Saat ini, sarana prasarana yang dibutuhkan para penyuluh juga masih sangat terbatas, dikarenakan sebagian penyuluh belum memiliki fasilitas operasional. Seperti kendaraan dinas, laptop, rumah dinas, dan sebagainya.
“Fasilitas tersebut perlu untuk para penyuluh sebagai penunjang meningkatkan sektor pertanian. Selain itu, perlu tempat tinggal yang layak,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Endah Agustina