BERAU – Anggota komisi III DPRD Berau, Oktavia menyayangkan kurangnya perhatian pada sektor pendidikan di Kabupaten Berau.
Pasalnya, beberapa penyampaian masyarakat terkait mahalnya harga buku sekolah menjadi persoalan utama pada dunia pendidikan saat ini.
“Masyarakat selalu mengeluhkan soal buku yang berbayar,” ungkapnya, Senin (2/12/2024).
Wakil rakyat itu mengaku miris dengan kondisi yang dihadapi masyarakat, di tengah besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Berau yang terbilang cukup besar saat ini, yakni Rp 6 triliun lebih.
“Padahal, porsi anggaran yang dialokasikan untuk sektor pendidikan sudah dijamin sebesar 20 persen dari UU yang berlaku,” ucapnya.
Hal ini kata dia merujuk pada Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 ayat 4 dan UU Nomor 20 tahun 2003, negara harus mengalokasikan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD.
“Selain itu buku yang berbayar ini sudah mahal langka pula,” bebernya.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa melakukan peninjauan ulang mengenai sektor pendidikan bagi masyarakat.
Sebab, tidak sedikit masyarakat mengeluh soal buku sekolah yang terbilang cukup membebani para orang tua pelajar.
“Ini perlu kita evaluasi kembali. Jangan sampai masyarakat terus dibeban masalah pembayaran buku,” tegasnya.
“Kemampuan anggaran kita cukup besar saya rasa soal pendidikan bisa kita akomodir secara keseluruhan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli