BERAU – Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ardian Rahayu Priatna mengatakan kasus seorang pekerja tambang batu bara PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) yang meninggal dunia karena diduga keracunan makanan masih dalam penyelidikan
“Dugaan keracunan massal ini masih dilakukan penyelidikan oleh tim penyidik Polsek Teluk Bayur, dengan mengumpulkan keterangan dari 10 orang saksi, termasuk keterangan pemilik katering penyedia makanan di perusahaan tersebut,” ucapnya, Rabu (25/9/2024).
Lanjutnya, dugaan sementara keracunan massal ini dikarenakan dari makanan yang dikonsumsi oleh para korban.
“Untuk memastikan penyebabnya, pihak kepolisian masih menunggu laporan hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Berau,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata dia Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau pun sudah mengirim sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Balikpapan.
“Pihak Dinkes Berau telah mengirim sampel makanan untuk diuji di laboratorium Balikpapan,” ungkapnya
“Kita tunggu dulu hasilnya, apakah ada kandungan berbahaya dalam sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban pada saat itu,” tambahnya
Dijelaskannya juga, satu karyawan dari PT SMJ yang meninggal dunia bukanlah disebabkan dari dugaan keracunan massal ini.
“Jadi almarhum diketahui saat kejadian tidak masuk kerja karena sakit muntaber.
Tidak ada korban jiwa dalam keracunan massal ini. Memang ada satu karyawan meninggal sehari setelah peristiwa keracunan, tapi meninggalnya karena penyakit muntaber dan almarhum dikonfirmasi pada saat itu tidak masuk bekerja dikarenakan penyakit itu,” jelasnya.
Kendati demikian, sambung dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Berau total ada 75 orang yang dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan muntah-muntah, pusing, mual dan BAB terus menerus yang diduga akibat keracunan makanan.
“Kondisi puluhan korban yang diduga alami keracunan telah membaik dan diperbolehkan pulang. Informasi terakhir, sisa ada lima orang yang masih menjalani observasi di RSUD dr Abdul Rivai,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli