Ada Paket Wisata Susur Sungai dan Penghasil Rajutan Rotan, Pemkab Bersama YKAN Meresmikan Kampung Ekowisata Long Beliu

benuakaltim.co.id, BERAU – Bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bersama mitra kerja stakeholder terkait dari pihak ketiga hingga instansi vertikal untuk mengembangkan potensi kepariwisataan dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Awal tahun ini Pemkab Berau didampingi Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) perwakilan dari Bumi Batiwakkal secara resmi memperkenalkan Kampung Ekowisata Rotan Long Beliu di Lamin Adat, Kamis (16/1/2025).

Peluncuran Ekowisata Rotan Long Beliu turut hadir Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Berau M Hendratno dan Kepala Dinas Pariwisata Ilyas Natsir serta perwakilan staf Diskoperindag hingga Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat.

M Hendratno mengatakan sangat apresiasi kerja keras Pemerintah tingkat Kecamatan serta Kampung Long Beliu dan jajarannya di Pokdarwis Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu hingga YKAN telah peduli dan konsiten dalam pemerataan pembangunan SDM berkompeten serta pemanfaat sumber daya alam melimpah dengan baik.

“Apa lagi nilai rotan dari Kampung Long Beliu untuk dilakukan ekspor ke luar negeri sangat tinggi bahkan model ukirannya sangat estetik yang selama ini sudah dikerjakan oleh ibu-ibu di sini, perlu kita apresiasi dan bakal kami beri perhatian lebih,” ucapnya.

Baca Juga :  Harap Ada Bantuan Perbaikan Jalan Masuk Kampung Long Beliu Menuju Ekowisata

Selain itu, dirinya menjelaskan akan berupaya membantu untuk tata kelola Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu bisa maksimal dengan bekerja sama Dinas Pariwisata serta Diskoperindag Berau.

“Apa lagi rotan di sini banyak jenisnya dan memiliki kualitas sangat bagus serta akar bajakah serta ini menjadi atensi kami arahkan Diskoperindag dan Dispar untuk serius lakukan pemerhatian produk lokal kaya ini,” ungkapnya.

Apa lagi menurutnya rotan asal Kalimantan selalu melekat bagi pebisnis industri kreatif karena kualitas lebih kuat bahan baku untuk dijadikan berbagai jenis bentuk kerajinan tangan.

“Tapi dengan skill dan pelatihan yang tepat yang dilakukan oleh Pilar Indonesia, Diskoperindag, hingga pendampingan YKAN dampak hasil ke depannya akan membuat orang lain pasti bakal takjub,” ujarnya.

Begitu pun pihaknya bakal laporan komunikasi intens bersama Diskoperindag Provinsi Kalimantan Timur untuk membantu pula pemerhatian kerajinan rotan khas dari Kampung Long Beliu.

Baca Juga :  Diskoperindag Berau Siapkan Kampung Long Beliu sebagai Sentra Kerajinan Rotan

“Saya berharap juga ada dukungan dari Diskoperindag Provinsi Kaltim serta Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim untuk merekomendasikan Ekowisata Rotan Kampung Long Beliu bisa menjadi kampung unggulan di Kabupaten atau pun di Provinsi Kaltim karena kualitas bahan bakunya,” bebernya.
Sementara itu, Community Development Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Andy Wahyu Widayat menambahkan Ekowisata Rotan Kampung Beliu sebagai bagian dari strategi promosi dan pemasaran kemampuan SDM lokal.

“Jadi rotan tidak menjadi tunggal komoditi tapi ini menjadi satu kesatuan pendekatan kampung long beliu dengan alam, budaya, adat, kuliner serta kekayaan ini mampu bawa perubahaan bagi masyarakat di sini lebih lestari,” tegasnya.

Dirinya berharap dengan ekowisata rotan Kampung Long Beliu yang terbentuk secara swadaya dari perbantuan YKAN serta Pilar Indonesia, peran Pemkab Berau pun bisa turut serta hadir terus dalam keberlanjutan.

“Sehingga kerja sama lintas sektoral dari pemerintah nasional, provinsi kaltim hingga kabupaten berau dengan regulasi yang ada serta kebijakan kepala daerah ke depan bisa bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas rotan di Kampung Long Beliu dari hulu ke hilir,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tunggu Berita Acara Serah Terima, TPI Tanjung Batu Segera Beroperasi

Terutama dirinya menilai saat ini rotan Khas Kampung Long Beliu merupakan penghasil terbaik ke dua di Indonesia berdasarkan kajian YKAN serta Pilar Indonesia lakukan beberapa tahun belakang lalu.

“Karena kajian yang kami lakukan dari YKAN bersama teman-teman KPHP Berau kita sudah tentukan tiga lokasi di Teluk Sumbang, Long Laai dan Pegunungan yang di Sajau Kalimantan Utara,” jelasnya.

“Dari sekitar satu koma sembilan miliyar meter persegi ditemukan hampir sekitar tiga ratus juta batang rotan itu baru sampel enam ratus meter persegi di tiga lokasi area baik perkebunan sosial dan APL,” sambungnya.

Kendati demikian kalau titik lokasi penelitian hutan rotan tersebut makin besar lagi maka kekayaan sumber daya alam tersebut ditemukan lebih banyak.

“Maka pemenuhan rotan asal kalimantan itu bisa lebih besar yaitu ada 137 jenis dari 306 jenis rotan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *