Satu Kampung Satu TPS3R Agar Persoalan Sampah Bisa Teratasi

benuakaltim.co.id, BERAU – Pesoalan lingkungan dan sampah hari ini menjadi isu Global, maka dari itu mulai saat ini pemerintah daerah harus bisa merencanakan dengan baik persoalan sampah hinggah ke kampung.

Salah satunya mungkin persoalan sampah ini hampir di rasakan semua kampung, seperti yang disampaikan oleh Kepala Kampung Tabalar Ulu Derviansyah kepada benuakaltim.co.id via telfon seluler beberapa waktu lalu.

“Dari data yang saya dapat jumlah penduduk di Kabupaten Berau tercatat 288,94 ribu jiwa data per 2024. Melihat semakin bertambahnya penduduk dan padatnya pemukiman maka perlu ada solusi dari pemerintah daerah melalui kebijakannya,” bebernya, Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga :  Polemik Pembatasan Kursi UMKM Tepian Ahmad Yani

“Kita tidak ingin pesoalan sampah ini menjadi bumerang di kemudian hari yang berdampak buruk pada lingkungan dan masyarakat,” sambungnya.

Dirinya menegaskan sebagai kepala kampung sangat berharap kepada pemerintah daerah bisa membantu kami untuk membangun TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recylce) di setiap kampung.

“TPS3R merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga :  Truk Bermuatan Crane Terperosok di Jalan Poros Berau Bulungan KM 30

Tak hanya itu, Derviansyah menegaskan masa kini sangat baik sekali untuk TPS3R hadir terbangun di setiap kampung.

“Terkait dengan anggaran saya rasa pemerintah daerah bisa juga bekerjasama dengan perusahaan melalui dana CSR untuk membangun TPS3R serta NJO Lingkungan di setiap kampung,” ungkapnya.

Dirinya menilai program TPS3R sudah ada melalui Kementrian PUPR tentu sangat memungkin untuk diusulkan ke pemerintah pusat.

“Nantinya pengelolaan TPS3R bisa di serahkan ke kampung ini bisa menjadi sumber ekonomi baru yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Baca Juga :  127 Pedagang Ramaikan Pasar Ramadan di Masjid Agung Baitul Hikmah

Bahkan persoalan sampah organik yang telah di olah bisa membantu juga dalam program ketahanan pangan di suatu kampung dan inovasi lainnya.

“Kita berharap program ini bisa menciptakan budaya masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan pengolahan sampah 3R yaitu Pengumpulan,Pemindahan,Pengangkutan dan pengolahan pemanfaatan sampah hal ini sangat erat dengan prinsip pembangunan berkelanjutan atau sustenable development.

“Serta saya berharap nantinya di bangun pula TPA di setiap kecamatan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *