BERAU – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Balai Mufakat Senin (4/11/2024) pagi tadi.
“Di mana terdapat 6 sub-sektor ekraf yang akan dikembangkan di Kabupaten Berau Terdiri dari 3 sub-sektor unggulan, yaitu wastra dan kriya, kuliner, dan seni pertunjukan. Kemudian, 3 sub-sektor potensial, yaitu industri kreatif seperti fotografi, video, dan film, industri musik, dan aplikasi,” ungkapnya Senin (4/11/2024).
Ia berharap 6 sub-sektor ini dapat dikembangkan secara optimal dan menjadi kian penting, seiring dengan potensi Kabupaten Berau sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur
“Untuk itu, saya mendorong mereka, yang tergabung dalam Komite Ekraf Berau, untuk melakukan langkah-langkah, strategi, dan inovasi dalam rangka memaksimalkan 6 subsektor ekraf kita,” ucapnya
Dirinya pun berharap hasil Rakor Ekraf ada pembinaan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) potensial serta pendampingan kepada pengrajin dan pelaku seni yang ada di Kabupaten Berau.
“Saya melihat, kriya dan wastra kita luar biasa. Kita bahkan sudah memiliki batik khas Berau, kita memiliki kuliner khas, dan keseniankesenian yang masih terus lestari sampai saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sufian menilai peran pemuda-pemuda kreatif, memiliki minat tinggi pada industri kreatif, musik, dan aplikasi.
Selain itu, kata dia bahwa Pemerintah Kabupaten Berau senantiasa berupaya mewujudkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan daerah.
“Karena PJ Gubernur juga mengamanatkan agar potensi kepariwisataan Berau terus ditingkatkan dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dan sinergitas pelaku usaha pada pengembangan pariwisata,” imbuhnya.
“Termasuk sektor ekonomi kreatif, yang tidak dapat dipisahkan dari ekosistem kepariwisataan,” sambungnya.
Besar harapannya, Rakor tersebut akan menyamakan persepsi, membangkitkan semangat semua elemen pemuda dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif Kabupaten Berau.
“Seluruh OPD, perusahaan daerah, perbankan, swasta, serta organisasi terkait seperti KADIN dan Dekranasda, hingga pelaku ekraf, saya harapkan dapat saling bersinergi,” pungkasnya. (*)
Editor: Nicky Saputra