Kota Nusantara–yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku tersebut–dapat dikunjungi masyarakat umum mulai 16 September 2024.
Akan tetapi, masyarakat yang mau berwisata ke IKN harus mendaftar dahulu melalui aplikasi IKnow, yang dapat diunduh di Appstore (IOS) dan Playstore (Android).
Jika menemui kendala saat mengakses aplikasi tersebut dapat hubungi kontak IKnow dengan nomor OIKN di 082144376300. Masyarakat umum dapat melakukan kunjungan ke IKN setiap hari pada pukul 09.00–17.00 Wita.
Namun, jelas Staf Khusus Kepala OIKN Troy Pantouw, masyarakat yang melakukan kunjungan ke Kota Nusantara harus mengikuti panduan yang ditetapkan OIKN dan Kementerian PUPR.
Panduan kunjungan yang komprehensif itu dirancang untuk memastikan kenyamanan, aman, dan memuaskan bagi seluruh pihak.
Untuk mendapatkan panduan kunjungan ke IKN, masyarakat dapat mengakses https://ikn.go.id/PedomanKunjunganNusantara.
Pengunjung wajib mematuhi peraturan selama bertandang di Kota Nusantara, antara lain, menggunakan transportasi umum yang disediakan di titik kumpul, menjaga kebersihan, tidak merokok, dilarang memasuki areal yang bukan sebagai area kunjungan, serta mematuhi arahan dari petugas di lapangan. Jumlahnya dibatasi 300 orang per hari.
Pada hari pertama, tampak antusiasme masyarakat yang ingin berwisata ke IKN. Sejak pagi mereka telah datang dan menunggu di titik kumpul, yakni di rest area di wilayah Trunen Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Para pengunjung itu diangkut menggunakan bus listrik bebas polusi menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
OIKN menyediakan lima bus bertenaga listrik untuk mengangkut pengunjung Kota Nusantara dengan waktu tunggu antarbus sekitar 15 menit.
Pada hari pertama dibuka, terlihat bukan hanya warga Kalimantan Timur yang ikut rombongan wisata, ada pula warga dari Kalimantan Tengah dan Jakarta.
Bahkan dua warga negara asing terlihat di dalam rombongan itu. Keduanya diketahui berasal dari Kota Karlsruhe, Jerman.
Para pengunjung tampak antusias dan senang dapat melihat langsung arsitektur bangunan dan suasana di kawasan Kota Nusantara.
Valentine dan Viera Mary, warga asal Jerman, senang dapat melihat langsung dan menjadi saksi pembangunan ibu kota negara itu.
“Wonderful,” ucap kedua warga negara Jerman itu.
Pengunjung asal Jakarta, Sri Murni, menyatakan penasaran dengan ibu kota baru Indonesia saat ini, setelah melihat Upacara Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 di Kota Nusantara melalui televisi.
Akademikus perguruan tinggi di Jakarta itu sudah pernah menjejakkan kaki di IKN pada 2022. Ia menilai banyak perubahan wajah IKN.
Pengunjung dari Kota Balikpapan, Alfrida, bersama keluarga sebanyak 30 orang senang bisa melihat langsung Kota Nusantara. Ini merupakan pertama kali ia bisa merasakan suasana dan melihat langsung IKN kendati jarak dari Kota Balikpapan lebih kurang 90 kilometer.
Dibukanya IKN tersebut diharapkan memberi pengalaman yang membahagiakan masyarakat, mengeratkan kebersamaan, serta menumbuhkan kebanggaan terhadap Kota Nusantara yang dirancang putra putri Indonesia sebagai kota cerdas, hijau, dan berkelanjutan.
Menikmati Kota Nusantara
Pengunjung yang sudah berada di titik kumpul di rest area, kemudian silih berganti diantar menggunakan lima bus listrik ukuran kecil berdaya tampung 17 penumpang dan ukuran besar yang mampu mengangkut 47 orang.
Bus tersebut menempuh jalan menuju halte Plaza Seremoni Kota Nusantara dengan waktu kurang lebih 10 menit. Dari Plaza Seremoni pengunjung dapat melihat dua sayap Garuda, yang dinamakan Sayap Pelindung Nusantara dan tiang bendera berdiri kokoh di Taman Kusuma Bangsa.
Patung Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta, api abadi, serta taman (lanskap) juga menghiasi area Taman Kusuma Bangsa yang memiliki luas 1.915 meter persegi tersebut.
Taman yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2024 serta menjadi titik renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan pada pukul 00.00 WITA, 17 Agustus 2024, itu dirancang I Nyoman Nuarta.
Taman Kusuma Bangsa letaknya satu garis dengan Sumbu Kebangsaan dan Istana Garuda Nusantara, menjadi tempat mengabadikan (spot selfie) momen keindahan dengan lanskap Kota Nusantara saat berwisata di IKN.
Butuh sedikit usaha menuju Taman Kusuma Bangsa karena bus pengantar pengunjung berhenti di halte Plaza Seremoni sehingga pengunjung harus berjalan kaki menuju taman tersebut.
Sepanjang jalan di kawasan Plaza Seremoni yang berada di sisi kanan Istana Garuda Nusantara, pengunjung disuguhi pemandangan jalan setapak dari kayu melingkar-lingkar di atas embung.
Di situ terdapat pula tempat berjalan kaki untuk menjelajahi alam (forest trail) yang dibangun mengikuti kontur area itu.
Lebih kurang 200 meter berjalan dari halte Plaza Seremoni tampak bangunan oval dua lantai dengan konsep bangunan yang menyatu dengan alam, diberi label Galeri Plaza Seremoni (retail galery), yang berfungsi memudahkan pengunjung bertransaksi serta mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) dan sebagainya. Di dalamnya juga terdapat kafe.
Di depan Galeri Plaza Seremoni berdiri gedung berbentuk melingkar sebagai pusat layanan pengunjung yang juga ada berbagai wadah untuk pengusaha lokal dinamai Visitor Center.
Pengunjung dapat pula melihat langsung gelanggang pertunjukan seni dan budaya (mini amphiteater) yang di dalamnya dibentuk berundak sebagai tempat duduk untuk melihat pertunjukan yang digelar di IKN.
Yang tidak kalah menarik dari lokasi tersebut, pengunjung bisa menyaksikan salah satu elemen citra (landmark), yakni patung Istana Garuda Nusantara, yang juga merupakan mahakarya I Nyoman Nuarta.
Begitu pula dengan Plaza Seremoni, karya Urban+Studio, yang didirikan Sibarani Sofian.
Setelah mengunjungi dan melihat langsung, serta mengabadikan momen untuk dijadikan cerita sejarah Kota Nusantara, masyarakat patut berbangga atas bangunan karya anak bangsa Indonesia.
Istana Garuda ramah untuk umum
Kini, akses kunjungan bagi masyarakat umum baru dibuka sampai Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa, tetapi tidak menutup kemungkinan OIKN bakal membuka akses lebih luas lagi bagi pengunjung untuk berwisata di ibu kota masa depan Indonesia.
Dibukanya kawasan IKN untuk umum dengan berbagai pembatasan, sebab masih dalam proses pembangunan.
Saat ini, pengunjung dibatasi hanya 300 orang per hari karena masih proses pembangunan. OIKN juga perlu melakukan evaluasi untuk penyempurnaan paket wisata di Kota Nusantara.
IKN saat ini masih fokus pada pembangunan KIPP dengan merujuk konsep perencanaan awal megaproyek pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Istana Garuda Nusantara di Kota Nusantara dipertimbangkan untuk menjadi Istana Negara ramah untuk umum, masyarakat bisa berwisata dalam istana, seperti White House atau Gedung Putih Istana Presiden Amerika Serikat di Washington DC.
Kendati demikian, untuk merealisasikan kunjungan wisata ke Istana Garuda Nusantara masih membutuhkan waktu, terutama aspek keamanan ketika dibuka kunjungan bagi masyarakat umum ke Istana Negara.
Ibu kota baru Indonesia ini diupayakan bisa menjadi magnet wisatawan dalam dan luar negeri melalui paket komplet menjelajahi KIPP. Selain itu, keberadaannya juga mampu mengembangkan pariwisata pendukung di luar kawasan inti pusat pemerintahan.