BKSDA SKW I Minta Bantuan KKP Tangkap Buaya

benuakaltim.co.id, BERAU – Imbas kejadian buaya menerkam kaki remaja berinisial ASW (14) di Jalan Mangga III tepatnya pada daerah rumah warga yang berada sekitar pinggir Sungai Kelay, Sabtu (1/2/2025) malam lalu, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau pun telah menjalin kerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KPP) untuk lakukan upaya penangkapan buaya.

Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Plh. Kepala Seksi I Berau Edwin Kinbenu dan menegaskan sudah meninjau lokasi buaya berada.

Baca Juga :  Inflasi Berau Akhir Januari Capai 0,28 Persen

“Jadi terkait buaya yang kemarin berkonflik di Gang Baru tepatnya Jalan Mangga 3 ujung lokasinya dengan rumah warga pinggir sungai Kelay. Jadi kami sudah ke sana bersama BKSDA SKW I,” ucapnya, Rabu (5/2/2025).

“Tetapi kami pun akan tetap berkoordinasi dengan teman-teman KKP atau Kementerian Kelautan Perikanan. Karena mereka diberi kewenangan untuk mengurusi buaya Undang-Undang nomor 32 tahun 2024,” sambungnya kepada benuakaltim.co.id.

Baca Juga :  Diskoperindag Berau Tunggu Juknis Penghapusan Utang UMKM

Ia menjelaskan lokasi kejadian buaya menerjang remaja perempuan tersebut sangat dekat dengan Sungai Kelay.

“Dan kalau kita lihat memang Sungai tersebut habitat buaya memang. Jadi kalaupun nanti seandainya itu pun di tangkap sama warga. Kami siap untuk mengevakuasi buaya itu,” ungkapnya.

Edwin menjelaskan sudah memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar kejadian remaja kena gigitan buaya agar menghindari sungai saat air pasang.

“Kami sudah mengimbau mereka agar tidak bermain di pinggir sungai baik anak kecil dan orang dewasa. Takutnya ada peristiwa tidak terduga itu yang kami harapkan tidak terjadi,” tegasnya.

Baca Juga :  Disbun Berau Usulkan 300 Hektare untuk Kembangkan Padi Gogo

Dirinya pun komitmen apa bila buaya tersebut berhasil ditemukan akan langsung masuk dalam penangkaran hewan yang representatif.

“Nanti kita cari tempat yang siap tampung seperti taruh di Tarakan. Di sana kan ada penangkaran buaya berizin untuk kita titip rawat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *