benuakaltim.co.id, BERAU – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Lamlay Sarie membenarkan salah satu warga Maratua harus dirujuk berobat di Tanjung Redeb karena dokter dan tenaga kesehatan di Maratua tidak tersedia.
Saat ini Dinkes Berau mengaku terus berkoordinasi dengan BKPSDM supaya tenaga kesehatan dan dokter yang dibutuhkan pada Puskesmas Pulau Maratua bisa cepat terpenuhi.
“Dan kita masih berproses menyampaikan ke BKPSDM untuk membantu segera mendukung ketersediaan kembali dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas Pulau Maratua,” ucapnya, Selasa (4/2/2025).
“Yang pasti pemenuhan kebutuhan dokter di Puskesmas Maratua masih berproses dan kita terus mencari solusi,” sambungnya via telepon seluler bersama benuakaltim.co.id.
Selain itu, pihaknya optimis pada pekan minggu depan ketersediaan dokter spesialis dan tenaga kesehatan di Puskesmas Maratua bisa terpenuhi.
“Ya insyaallah semoga sudah ada dokter dan tenaga kesehatan tersedia,” bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau Dedy Okto Nooryanto menambahkan, persoalan pengangkatan non-ASN jadi P3K terhadap tenaga kesehatan dan dokter masih di bawah masa kerja 2 tahun harus menjadi tolak ukur serius Pemkab.
“Ini yang sebenarnya menjadi PR pemerintah daerah. Saya juga sudah menyampaikan di media bahwa ini yang harus dicarikan solusi. Baik itu untuk pendidikan dan kesehatan,” bebernya.
Ia menjelaskan untuk peran Dinas Kesehatan masa kini sangat dibutuhkan secara lebih terutama bagi perawat dan dokter yang bekerja di Puskesmas.
“Apa lagi kalau tidak ada perawat dan dokter di sana ya kan percuma saja Puskesmas yang ada selama ini. Sehingga saya berharap pemerintah daerah cepatlah carikan solusi tepat ke kementerian terkait,” tuturnya.
Dedet sapaan akrabnya, juga menilai pemerintah daerah juga harus mencari solusi pemenuhan tenaga kesehatan bisa melalui penganggaran dana khusus melalui mitra kerja pihak ketiga.
“Contoh pemenuhan tenaga kesehatan dengan melibatkan anggaran CSR pihak ketiga atau mitra kerja. Yang penting dirapatkan dahulu apa bisa pakai dana CSR serta sebagainya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli