BERAU – Jembatan penghubung di RT 1 ke RT 3 Kampung Suaran sepanjang 20 meter yang putus akibat terkena hempasan air luapan sungai beberapa hari lalu itu mendapat respons cepat dari Pemkab Berau.
“Jadi memang jalan akses berputar itu cukup jauh sampai 1 km. Tapi tadi kita sudah diskusi dengan Sekda, Asisten, dan DPUPR, bahwa sementara bisa pakai perahu dulu,” ucapnya, Senin (30/9/2024).
“Karena kan sekolahnya di seberang sini juga. Supaya anak-anak tetap bisa bersekolah dan masyarakat bisa beraktivitas,” tambahnya.
“Kasihan juga kalau terlalu jauh. Dan nanti kita segera rapatkan bagaimana agar jembatan ini kita bikinnya lebih bagus, lebih kuat, dan supaya saat hujan dan air meluap tidak berpengaruh pada kondisi jembatan,” bebernya.
Tak hanya itu, kata dia, usia jembatan penghubung yang sudah menginjak usia 20 tahun lebih tersebut, memang seharusnya melakukan peremajaan.
“Tapi, karena adanya perubahan susunan anggota DPRD periode 2024-2029 ini, tentunya ada perubahan juga pada anggaran. Semoga Banggar dan tim TAPD segera terbentuk, sehingga di anggaran murni 2025 nanti bisa dianggarkan untuk perencanaan jembatan Suaran itu,” ujarnya.
Ditanya terkait rencana jembatan baru yang dilengkapi dengan dermaga, Sufian mengatakan bisa saja ada dan nanti akan ada campur tangan pengelola oleh camat atau kepala kampung.
“Bahkan, pihak ketiga yakni perusahaan juga akan dilibatkan dalam perbaikan atau pembangunan jembatan Suaran tersebut, yaitu melalui dana CSR-nya,” jelasnya.
Kendati demikian pihaknya menegaskan untuk persoalan darurat saat ini menjadi hal utama harus terselesaikan.
Reporter: Georgie
Editor: Ramli