“Capaian fisik pembangunan di IKN mengalami akselerasi, sehingga sampai Juni capaian pembangunan batch-1 IKN berupa sarana pendukung dan sejumlah gedung perkantoran mencapai 88 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Selasa.
Untuk batch-2 berupa hunian Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri sudah tercapai 46,71 persen, dan untuk pembangunan batch-3 berupa penataan ruang hijau hingga kelengkapan sumbu kebangsaan tercapai 8,61 persen.
Faktor lain penyebab pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah permintaan batu bara di pasar global masih tinggi yang dipicu oleh beberapa faktor, seperti produksi batu bara domestik China pada semester 1-2024 turun 1,7 persen.
Penurunan terjadi akibat penetapan “top safety regulation” pada Maret-Mei, sehingga impor batu bara oleh China pada semester 1 naik 12,6 persen, diantaranya diimpor dari Kaltim, karena kebutuhan energi di China masih tinggi.
Ia menjelaskan, ekonomi Kaltim yang tumbuh 5,85 persen (y-on-y) ini, jika dilihat dari sisi produksi, maka lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi hingga mencapai 25,5 persen.
“Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-Pemerintah) mengalami pertumbuhan tertinggi yang mencapai 26,18 persen,” kata Yusniar.
Ekonomi Kaltim triwulan II-2024 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 1,67 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh tertinggi sebesar 24,09 persen, sementara dari sisi pengeluaran, komponen PK-Pemerintah tumbuh tertinggi sebesar 88,37 persen.
Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2024 secara y-on-y yang positif terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan. Provinsi Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan yang sebesar 47,77 persen.
“Perekonomian Kaltim triwulan II-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp214,64 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp141,34 triliun,” katanya.
Ia juga mengatakan, secara kumulatif ekonomi Kaltim pada semester I-2024 dibanding semester I-2023 tumbuh sebesar 6,54 persen (c-to-c).
Sumber : Antara