BERAU – Permasalahan abrasi di beberapa pantai di Kabupaten Berau cukup memprihatinkan, salah satu contoh seperti Pulau Derawan, Pulau Maratua dan beberapa pantai di Kecamatan Biduk-Biduk.
Ketua Komisi III DPRD Berau, Liliyansyah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk membuat kajian terlebih dahulu sebelum membangun pengaman pantai di semua daerah pesisir yang terdampak abrasi.
“Menurut saya kajian diperlukan agar masalah yang terjadi menemukan solusi yang berarti. Termasuk ketersediaan yang anggaran yang cukup untuk proyek yang hendak dibangun,” ucapnya Selasa (26/11/2024).
Lebih penting dari itu, kajian diperlukan agar abrasi yang terjadi dapat dicegah dengan ada keamanan dan kenyamanan masyarakat di wilayah tersebut dapat dilindungi.
“Yang penting manusianya dulu. Kalau abrasi terus dan tidak bisa ditangani maka habis masyarakat ini,” ungkapnya.
Baginya, abrasi menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani secara bersama karena itu, perlu ada kerja sama antara Pemkab Berau dan Pemerintah Provinsi Kaltim jika diperlukan.
“Terutama terkait penganggaran. Ada beberapa hal yang sudah kita laksanakan seperti meminta Bankeu dari provinsi seperti yang kita lakukan di Kecamatan Maratua dan Biduk-Biduk,” bebernya.
“Jadi semua yang berpotensi abrasi kita memang harus bangun penahan abrasi. Termasuk Pulau Derawan,” sambungnya.
Dirinya berharap agar pemerintah daerah dapat mencari solusi terbaik dalam mengatasi abrasi tersebut. Bangunan pengaman pantai yang dibangun suatu saat nanti juga harus tetap menjaga ekosistem yang ada.
“Seperti di Pulau Derawan, membangun tanggul pengaman pantai tidak boleh mengganggu habibat penyu yang ada di pulau tersebut,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Nicky Saputra