BERAU – Guna terus meningkatkan kualitas dunia sepak bola di Kabupaten Berau dan bentuk kepedulian akan dunia olahraga, PT Berau Coal (BC) bekerja sama dengan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar kursus lisensi pelatihan D nasional selama 7 hari.
Menurut Kepala Bidang Olahraga Dispora Berau, Nuransyah tujuan dari adanya kegiatan tersebut, baik PT BC maupun PSSI Kaltim berharap akan mampu menelurkan para pemain sepakbola yang handal dan kompetitif.
“Program ini diinisiasi oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Berau bekerja sama dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim sebagai bagian dari strategi untuk mencetak pelatih berkualitas yang siap membina generasi muda pesepak bola di daerah dengan menghadirkan narasumber pelatih Joko Susilo,” ucapnya, Sabtu (7/9/2024).
Tak hanya itu, kata dia sangat apresiasi tinggi kepada PT Berau Coal atas dukungan mereka terhadap dunia olahraga di Bumi Batiwakkal khususnya sepak bola.
“Kegiatan ini sejalan dengan program kami di Dispora, yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas wasit serta pelatih. Kami berharap dukungan PT Berau Coal ini bisa terus berlanjut, tidak hanya di sepak bola, tetapi juga di cabang olahraga lain,” ungkapnya.
Sementara itu Fajrian Nur Darmansyah, Exco Bidang Kompetisi PSSI Kaltim, menjelaskan bahwa program lisensi D ini merupakan amanah dari AFC dan PSSI pusat. Oleh sebab itu, program ini harus direalisasikan didaerah guna menjaring bakat para pelatih berkualitas ke depanya.
“Pelatih-pelatih yang dilatih ini akan menjadi garda terdepan dalam membimbing anak-anak di Sekolah Sepak Bola (SSB), baik melalui latihan harian maupun kompetisi,” tuturnya.
Dia juga menekankan pentingnya standar pelatih berlisensi dalam setiap kegiatan sepak bola di Kaltim, termasuk turnamen amatir dan liga antar kampung. Hal ini diperlukan agar pelatih mampu memberikan pembelajaran sepak bola yang benar kepada para pemain muda.
“PT Berau Coal adalah perusahaan pertama di Kaltim yang benar-benar peduli terhadap pengembangan sepak bola di tingkat akar rumput. Dukungan mereka sangat signifikan, terutama dalam pembinaan pelatih,” bebernya.
Terpisah Sekjen Askab Berau, Sony Perianda mengaku sangat mendukung adanya momen kursus pelatih kali ini, sebab selama dirinya di Askab, jarang acara seperti ini digelar didaerah. Menurutnya, momen ini sangat efisien baik dari sisi waktu dan biaya, karena pesertanya dari seluruh kecamatan.
“Ini bagus karena nara sumbernya adalah mantan pemain profesional, ini penting sebab pelatih memang harus punya lisensi, agar pemain bisa main dengan pola, bukan asal main,” tegasnya.
“Makanya pengambilan lisensi ini juga kadang diikuti oleh pemain aktif, artiya tujuanya utk jangka Panjang. Makanya kuncinya adalah pelatih, ini kan terkait taktik permainan, beda pelatih kan beda taktiknya, disinilah fungsi pelatihnya,“ tambahnya.
Dalam sambutan dari manajement PT Berau Coal, Hersyap memaparkan, program yang diinisiasi PT BC tersebut sudah yang kedua kalinya. Pada momen kursus pelatih untuk meningkatkan kualitas pelatihan sepak bola yang merupakan kunci utama dalam pemilihan atlet atlet di masa mendatangkan kali ini diikuti oleh 28 orang. Pihaknya berharap setelah ini bisa diambil ilmunya.
“Pelatihan ini masuk di pilar program sosial budaya untuk pengembangan olahraga, karena dengan memberikan pelatihan kepada para pelatih-pelatih sepak bola, kami yakin ini memberikan inspek yang besar terhadap generasi kita di masa mendatang. Selain itu, agar pelatih yang sudah berlisensi mampu membawa generasi muda bisa mempunyai kegiatan positif dan bisa menjauhi narkoba,“ paparnya.
Hal senada juga disampaikan Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini menurutnya, komitmen perusahaannya untuk meningkatkan kemajuan sepak bola yang ada di Kabupaten Berau adalah dengan pengembangan SDM gurunya terlebih dahulu. Kompetensi pelatih memiliki peran besar dalam dunia sepak bola di kabupaten Berau.
“Kami berharap kolaborasi ini bisa menjadi pemacu akselerasi dari sepak bola sampai ke perkampungan. Kita lihat memang lisensi D ini berfokus kepada usia pelatih, kita harapkan memang pada usia-usia yang lebih lanjut Kita tetap bisa berkontribusi dalam ajang olahraga,” urainya.
Effendi peserta pelatihan dari Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan mengaku sangat antusias mengikuti kursus pelatih tersebut. Momen tersebut sangat langka, mengingat SDM pelatih dikampung masih sangat terbatas.
“Bibit olahraga ini juga banyak dipelosok kampung, cuma masih minim pelatih yang berkualitas, makanya kami berterimakasih atas inisiatif Dispora, Askab Berau dan PT BC yang disambut PSSI Kaltim. Semoga ini bukan yang terakir, siapa tau kedepan akan ada lisensi C utk upgrade SDM kami lagi,” pungkasnya. (jos/adv)