benuakaltim.co.id, BERAU – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas meninjau lokasi kebakaran di RT 11 dan RT 12 di Gang Husada, Jalan Milono, Jumat, 21 Februari 2025. Dalam tinjauannya, Bupati meminta ada dapur umum bagi korban kebakaran yang terdampak.
“Ya kita pasti akan membangun dapur umum karena mereka juga butuh untuk makan sehari-hari,” ujar Bupati Sri Juniarsih Mas, Jumat (21/2/2025).
Ia juga meminta agar korban kebakaran benar-benar didata oleh instansi terkait untuk diberikan bantuan.
“Nanti didata sebaik-baiknya dari OPD terkait dari tingkat kecamatan dan Pemkab akan diberikan bantuan. Tadi kita sudah memberikan bantuan dari Dinsos, BPBD selanjutnya kita akan membersihkan area di sini dengan melibatkan dinas terkait,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Berau, Masyhadi menyebut, apabila harus dibangun dapur umum harus menyesuaikan permintaan dari warga, Ketua RT dan Lurah setempat.
“Kita tergantung permintaan dari warga, RT dan Lurah. Dimana penempatannya, lalu apa kah sistemnya kita buat dapur umum atau bagaimana kami akan sesuaikan kebutuhan dari kelompok korban melalui RT dan Lurah,” bebernya.
Bahkan menurutnya jika korban kebakaran setuju dibuatkan dapur umum, maka sistem pemberian makan akan berlaku tiga kali sehari.
“Tentu pemberian makanan tiga kali sehari. Cuma, apa ada relawannya atau tidak dan yang utama dari RT dan Lurah perlu apa tidak dapur umum,” tuturnya.
“Kalau ada dapur umum pasti ada bantuan sosial bahan baku mentah untuk masaknya para warga yang terdampak kebakaran seperti ikan dan sayur,” sambungnya.
Diakuinya, BPBD telah menjalin komunikasi bersama Lurah setempat untuk korban kebakaran. Hasil dari komunikasi tersebut, lebih baik korbanĀ mendapatkan dapat bahan baku dari pada dapur umum agar dapat memasak bersama di rumah kerabat atau saudara.
“Tapi kalau mereka mau pakai dapur umum kami siap mendampingi. Tapi kami butuh juga relawan warga sekitar korban kebakaran,” tegasnya.
Masyhadi juga mengungkapkan telah menawarkan kepada korban kebakaran untuk dibangunkan tenda darurat. Namun, warga memilih tinggal di rumah keluarganya.
“Cuma kata mereka kalau bangun tenda darurat di dalam akses nya susah. Karena sebagian korban kebakaran keluarganya juga banyak di sekitar lokasi situ juga,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina