benuakaltim.co.id, BERAU – Pengerjaan proyek drainase yang diduga asal-asalan menjadi penyebab banjir di RT 21 Jalan Sungai Kuyang, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau pada Kamis, 6 Februari 2025 lalu. Sebelumnya, pembangunan drainase itu dijadikan sebagai solusi banjir malah tidak berfungsi sama sekali.
Dari pantauan benuakaltim.co.id, terdapat sekitar 19 lubang drainase di sepanjang Jalan Sungai Kuyang yang terpaku papan kayu dan coran semen.
Salah satu warga RT 21, Vina Anggraini menjelaskan, akibat lubang yang tertutup, air hujan tak dapat mengalir masuk ke dalam saluran drainase. Sehingga menyebabkan banjir setinggi 40 centimeter.
“Lalu masuk ke dalam rumah warga. Sekitar 19 penutup drainase yang di depan masjid itu asli coran semen. Kita kaget, kok begini sih kerjaan proyeknya. Seharusnya lubangnya (tidak ditutup) biar air masuk ke dalam saluran drainase,” ungkapnya Senin (10/2/2025).
Vina menyebut, drainase itu merupakan proyek baru yang menggunakan anggaran akhir tahun dan selesai dikerjakan pada Desember 2024 lalu. Namun, kata dia drainase itu tidak berfungsi sama sekali jika dibandingkan dengan drainase sebelumnya.
“Sebelumnya pas drainase lama itu belum pernah kami kebanjiran. Hujan 3 sampai 4 jam tidak masalah. Tapi waktu subuh jam 3.30 Kamis kemarin, rumah kami kebanjiran,” ujarnya.
Akibat banjir yang tidak biasa itu, Vina bersama suami dan tetangga sebelah rumahnya mencoba memeriksa kondisi drainase pada Jumat, 7 Februari 2025 malam. Mereka dikagetkan dengan kondisi drainase yang tertutup rapat.
“Karena penasaran maka kami coba buka penutupnya. Jadi, suami saya ajak tetangga. Dibuka dulu satu di depan rumah tetangga saya. Tapi bukanya lama, karena berat, dihantam pakai linggis biar terangkat. Pas dibuka penutupnya, ternyata lubangnya benar-benar tertutup rapat. Ada yang ditutup pakai papan, ada yang pakai coran semen. Di depan masjid asli coran semen,” bebernya.
Menurut Vina, banjir di lingkungannya akibat pengerjaan drainase yang asal-asalan. Pada bagian atasnya memang terlihat rapi, tetapi bagian dalamnya tidak representatif sebagai drainase. Pasca banjir itu, juga telah terdapat beberapa petugas yang melakukan penanganan terhadap drainase yang tertutup.
“Tapi tadi kontraktornya ada datang, yang hadapin suamiku sama tetangga-tetangga sebelah rumah. Lalu bilangnya ditangani hari ini juga. Ini sudah didatangkan tukang-tukangnya langsung melubangi lubang-lubangnya (yang sebelumnya tertutup),” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata menyebut, drainase di wilayah RT 21, Jalan Sungai Kuyang, Teluk Bayur merupakan proyek milik pemerintah provinsi.
“Bukan kegiatan kita itu. Infonya punya provinsi. Tapi kita sudah koordinasi. Mudahan segera ditangani,” singkatnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina