benuakaltim.co.id, BERAU – Pengrajin Rotan khas Ekowisata Kampung Long Beliu, Joy mengatakan rata-rata produk rajutan berbahan kayu tersebut memiliki harga mulai dari Rp 10 Ribu sampai Rp 100 ribu.
“Yang paling rumit, harganya sekitar Rp42-45 ribu, tatakan gelas harganya Rp10 ribu, kalau jaringnya Rp100 ribu,” ucapnya, Senin (20/1/2025).
Menurutnya, sekali proses pembuatan rajutan ukiran Rotan khas Long Beliu tersebut bisa memakan waktu paling lama 1 jam.
“Kalau pun motif kian sulit bisa sampai 2 hari tergantung dari segi permintaan nanti kami terima. Yang terutama hasil kami buat ini bisa digunakan pelanggan bisa maksimal,” imbuhnya.
Joy menjelaskan produk Rotan dari rumah pekerjaannya tersebut sudah banyak terima pesanan di kota Tanjung Redeb.
“Ini yang sudah kami promosikan atau yang sudah kami buat dan ini bakal jadi tempat tisu, tempat taruh gelas, piring, pulpen,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan pekerjaan dari rumah ini pun sudah melibatkan anak muda yang suka merajut Rotan jadi barang berguna.
“Kami kerja di rumah yang melibatkan anak muda. Karena ini kami yang ingin juga anak muda harus belajar jadi, anak muda yang berbakat,” ujarnya
“Mulai dari belajar yang berotan yang kuat, yang kuat yang paling gampang yang gampang, ya, itulah jadi, belajar atau siapa yang bisa saja,” sambungnya.
Selain itu, rata-rata jenis Rotan khas Kampung Long Beliu yakni Seka dan Bayak
“Yang kami rajut dari kayu jenis Seka dan Bayak. Karakter untuk rotan ini sudah melekat di budaya Kalimantan secara umum, tapi dengan skil dan pelatihan yang tepat akan membuat orang terkagum-kagum,” bebernya.
Ia berharap dengan telah hadir Ekowisata Rotan Kampung Long Beliu ada dukungan dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur.
“Lalu ada peran Diskoperindag, dan disbudpar Berau untuk menjadikan ini program unggulan di kabupaten ataupun di provinsi Kalimantan Timur,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli
