Sejak Ditinggal PT Akuo Energy Indonesia, Listrik Long Beliu Sering Padam

benuakaltim.co.id, BERAU – Daya dukungan sarana dan prasarana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay mengalami penurunan hingga sering menyebabkan listrik padam.
Hal itu diungkapkan Kepala Kampung Long Beliu Jhon Patrick Ajang. Ia menyebut PLTS tersebut berasal dari dana hibah Millenium Challenge Account Amerika Indonesia (MCAI) dan dioperasikan PT Akuo Energy Indonesia yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sejak tahun 2018 lalu.

“Kondisinya PLTS di Long Beliu ini mulai menurun. Kemarin sempat dari PLN khusus dari daerah-daerah terpencil PT Banuaetam datang menyampaikan bahwa PLN tidak bisa masuk sini karena Kampung Long Beliu ini saat kami tanya di bagian tata ruang dan ESDM masuk pada wilayah PT Akuo Energy,” ucapnya Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga :  Penerbangan Batik Air Rute Berau-Jogja Tidak Beroperasi Lagi

Dirinya menegaskan sudah berulang kali konfirmasi kepada PT Aquo Energy Indonesia untuk memastikan bagaimana skema sistem kerja sama pada tahun ini terhadap PLTS Komunal.

“Kita juga sekarang yang makin membingungkan ketika kondisi PLTS menurun untuk memperbaikinya menggunakan dana kampung secara regulasi tidak bisa karena memang sebagai status dia badan usaha,” ungkapnya.

“Bukan milik kampung seperti listrik kampung yang di jaman jaman dulu enak saja. Kalau rusak bisa dianggarkan lewat kampung. Ini juga menjadi salah satu tantangan kami apa lagi kehadiran ekowisata kita,” sambungnya.

Ia menceritakan dahulu ketika mati listrik stok daya baterai di PLTS Kampung Long Beliu bisa bertahan sampai empat hari ke depan.

“Sekarang kondisinya menurun. Juga kemarin kami diskusi dengan teknisi yang ada memang kalau PLTS rusak perbaikan sampai ratusan juta karena alat-alatnya milik hak paten luar negeri semua,” bebernya.

Baca Juga :  Tindaklanjut Hunian untuk Korban Kebakaran Milono Masih Belum Jelas

Meski selama ini yang mengelola keberlanjutan adalah dari pemerintah Kampung Long Beliu serta ada pendampingan PT Akuo Energy Indonesia.

“Tetapi informasi yang saya himpun saat ini masanya sudah habis pendampingan tersebut. Tapi saya juga tidak ada dokumennya,” tuturnya.

Selain itu, ketika masih ada pendampingan dari PT Akuo Energy Indonesia apa bila masalah PLTS Long Beliu bisa cepat teratasi.

“Karena masih dalam tanggungan mereka. Semenjak dilepas Akuo ini sedikit sulit kita untuk memperbaiki kerusakan apa lagi teknisi lokal kita kan harus mempelajari dulu ketika ada kerusakan sampai 2 bulan,” ungkapnya.

Di satu sisi pihaknya sudah berusaha meminta pertolongan dari PLN Berau untuk tambah daya listrik bahkan pernah datang terakhir kali pada November tahun lalu untuk mengecek PLTS Long Beliu.

Baca Juga :  Ibu-ibu di Talisayan Rela Antre Lpg 3kg hingga Malam

“Dan menginformasikan kepada kami itu dari Kementrian ESDM itu Kampung Long Beliu ini masuk wilayah usaha PT Akuo Energy Indonesia. Mungkin waktu pengurusan izin PLTS itu syaratnya itu harus masuk peta tata ruang di ESDM itu,” tegasnya.

Bahkan dirinya akui sudah meminta PLN Berau agar menjadi pendamping baru PLTS Long Beliu agar kelistrikan di Long Beliu tidak mati terus-menerus.

“Kalau bisa ketika itu saya meminta bisa dikelola PLN. Tetapi dari PLN tidak bisa mengelola PLTS secara langsung. Kalau masuk di Long Beliu maka harus buat jaringan baru,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie
Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *