benuakaltim.co.id, BERAU – Aksi damai menolak kenaikan tarif air oleh Perumda Air Minum Batiwakkal di depan Kantor DPRD Berau, Selasa (07/01/2024), dihiasi oleh spanduk-spanduk unik yang dibawa sekelompok perempuan berbaju putih.
Ucapan kreatif seperti, “Uang Panai Aja yang Naik, Air Jangan,” “Ajari Kami Mandi dengan Tayammum, Air Mahal,” hingga “Ternyata Emak-emak yang Dulu Pusing Mikirin Air Itu, Sekarang adalah Kita,” menjadi keunikan tersendiri dalam menarik perhatian dalam aksi tersebut.
Putri, salah satu perempuan yang turut menyuarakan aspirasi, menyampaikan bahwa tulisan-tulisan ini menggambarkan keresahan mereka sebagai kaum perempuan yang terkena dampak langsung dari kenaikan tarif air.
Tulisan-tulisan kreatif dari mereka menjadi simbol suara dari mereka yang telah kecewa adanya penyesuaian tarif yang diberlakukan.
“Kami ini yang harus mengatur biaya rumah tangga, dan kenaikan tarif air ini jelas menambah beban. Kami hanya ingin kebijakan ini dibatalkan karena tidak transparan dan tidak adil,” ungkapnya, Selasa (7/1/2025).
Menurut Putri, kebijakan yang diberlakukan tanpa melibatkan masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah, menunjukkan kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil.
Ia juga menyoroti dampak besar yang dirasakan generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial, yang kini banyak ikut menanggung kebutuhan keluarga di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Dirinya ingin pihak pemerintah dan DPRD mendengarkan suara masyarakat.
“Jangan sampai air yang menjadi kebutuhan dasar ini justru menjadi beban yang tak tertanggungkan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli