Uji Sampel Cara Cegah Limbah Berbahaya Agar Tidak Merusak Ekosistem Laut

BERAU – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Berau Liliansyah meminta Dinas Perikanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) rutin setiap bulan agar lakukan kegiatan uji sampel ekosistem kelautan dan alam sekitar lokasi wisata pesisir pantai selatan di Bumi Batiwakkal.

“Di pesisir pantai selatan Berau kita ini banyak biota dan ekosistem laut Perikanan hingga Hewani hinggap di mangrove,” ucapnya, Sabtu (23/11/2024).

Baca Juga :  Buku Sekolah jadi Beban Orang Tua, Octavia Minta Pemkab Lakukan Evaluasi

“Saya rasa harus ada kegiatan uji sampel kadar air laut sekitar tersebut dan observasi hutan mangrove agar terbebas dari pencemaran limbah berbahaya dari pabrik perkebunan sawit,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan juga kepada dinas perikanan dan BKSDA harus berkolaborasi dalam pemetaan lahan bebas dari aktivitas kimia berbahaya.

“Kalau saran saya harus ada pemasangan papan petunjuk hutan lindung mangrove agar habitat hewani dan Perikanan yang hinggap melewati kawasan tersebut tetap terjaga,” bebernya.

Baca Juga :  Reses di Gang Hari Toraja, Grace Tampung Aspirasi Perbaikan Drainase

Ia menganjurkan kelompok masyarakat sadar lingkungan yang bertempat tinggal di pesisir bisa dapat ajakan kolaborasi merawat ekosistem laut sekitar mangrove.

“Karena mereka juga yang tahu sungguh-sungguh ekosistem mangrove dan laut sekitar tempat tinggal mereka daerah pesisir,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Berau Mengadu ke DPRD agar Ada Pelatihan Tata Rias

Selain itu, Liliansyah menilai Dinas Perikanan harus gencar juga lakukan cek kelengkapan sarana dan prasarana sektor tangkap ramah lingkungan.

“Karena ketika menangkap menggunakan alat berbahaya maka ekosistem air sekitar pesisir juga kena dampak cairan zat berbahaya tersebut. Ini yang harus ada sosialisasi dan pemahaman hak ekosistem laut,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *