Samarinda – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 inklusif bagi 11.065 Daftar Pemilih Tetap (DPT) disabilitas yang ada 10 kabupaten/kota yang telah direkapitulasi.
“11.065 penyandang disabilitas tersebut terbagi dalam enam kategori yang mencakup disabilitas fisik, intelektual, mental, sensorik wicara, sensorik rungu, dan sensorik netra,” kata Komisioner Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Kaltim Iffa Rosita di Samarinda, Selasa.
Pihaknya mengacu pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang menyebutkan bahwa penyandang disabilitas yang memenuhi syarat, memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai pemilih.
Untuk itu, KPU Kaltim telah melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi pemilih disabilitas, mulai dari pendataan, pendaftaran, hingga penggunaan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari data KPU Provinsi Kaltim, terdata Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi yang paling banyak DPT disabilitas yakni mencapai 2.791 orang, disusul Samarinda sebesar 1.703 orang, lalu Balikpapan sebanyak 1.402 orang, kemudian Paser ada 1.002 orang, dan Penajam Paser Utara (PPU) juga sekitar 939 orang.
Jumlah penyandang disabilitas di daerah itu, kata dia yakni terdapat di Kutai Barat (Kubar) 783 orang, Berau 768 orang, Kutai Timur (Kutim) dengan 755 orang, Bontang dengan 664 orang, dan terakhir Mahakam Ulu (Mahulu) sebanyak 258 orang.
“Dari total 10 kabupaten/kota, kategori disabilitas fisik menjadi yang paling banyak yakni mencapai 4.827 orang, disusul oleh sensorik wicara sebanyak 1.950, lalu mental sebesar 1.772 orang, kemudian ada sensorik netra sekitar 1.130 orang, disabilitas intelektual ada 813 orang, serta sensorik rungu sekitar 573 orang,” jelasnya.
Lebih jauh, Iffa membeberkan adanya penurunan DPT kategori disabilitas sebanyak 766 orang dalam Pilkada 2024 ini dibanding saat penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Sebelumnya terdapat 11.831 orang dalam klasifikasi DPT disabilitas saat Pemilu kemarin. Dengan kata lain, ada penurunan DPT sekitar 766 orang di Pilkada saat ini.
“Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pemilih pindah domisili hingga meninggal dunia,” demikian Iffa.
Sumber : Antara