BERAU – Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang berjaga pada wilayah Pos Tanjung Batu, Kabupaten Berau berhasil mengungkap aktivitas manusia perahu sebanyak 15 orang. Hal itu diungkapkan Komandan Posal Tanjung Batu, Lettu Heri bahwa kejadian penemuan tersebut terjadi pada hari Jumat (20/9/2024) lalu pukul 07.30 Wita saat melaksanakan patroli keamanan laut.
“Ketika itu tim menggunakan sarana speed patroli dengan personil 5 orang mulai pukul 07.35 Wita personel posal Tanjung Batu berangkat dari Tanjung batu menuju Pulau Panjang dengan menggunakan speed patroli posal Tanjung Batu,” ujarnya, Senin (23/9/2024).
Sekitar pukul 08.00 Wita personel Posal Tanjung Batu menemukan perahu Bajau pelaut dan mendatangi untuk dimintai keterangan “Namun terkendala dengan orang tersebut tidak lancar dalam berbahasa Indonesia serta tidak memiliki dokumen kapal dan data diri,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya saat patroli pada pukul 08.30 Wita dengan posisi kordinat 2° 22,97799′ 118° 11,76041 menemukan 3 unit kapal ketiting. “Yang merupakan manusia perahu atau Bajau pelaut yang mengaku berasal dari Sampoerna berjumlah 15 orang,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia adapun hal-hal yang menjanggal saat penyelidikan manusia perahu ternyata tidak begitu lancar komunikasi berbahasa Indonesia. “Mereka tidak begitu lancar menggunakan bahasa Indonesia dan tidak memahami bahasa Indonesia serta tidak memiliki dokumen kapal dan dokumen data diri,” bebernya.
Adapun ia menyebutkan beberapa rilis data nama yang di dapat tim Posal Tanjung Batu yakni Agana selaku ayah dari anak pertama laki-laki bernama Tagunggu. “Anak kedua laki-laki Abdu Kasa Anak Ketiga Julfin laki-laki. Anak dari Tagunggu Istri Tagunggu bernama Nursalinda punya anak pertama laki-laki bernama Ede Umur
anak kedua perempuan Talili, anak ketiga perempuan Pemau Umur,” sebutnya.
“Lalu ada anak dari Abdu Kasa punya istri yaitu Ta Aya, punya anak laki-laki Beckam Umur. Ipar dari Abdu Kasa Refan laki-laki, Radak laki-laki, Ipar dari Tagunggu namanya Donwan laki-laki, Gali laki-laki,
Julmin laki-laki,” imbuhnya.
Menurutnya, dari keterangan semua manusia perahu sudah berada di perairan Tanjung batu selama 1 bulan serta rencana akan menangkap ikan di perairan Tanjung Batu dan hasilnya akan jual ke Sempoerna. “Alhasil pukul 09.30 Wita porsenil posal Tanjung Batu memasuki sungai yang ada di Pulau Panjang untuk mengecek situasi dan kondisi terkait adanya info di sungai tersebut,” urainya.
Bahkan sungai tersebut, kata dia, dari hasil penyelidikannya sering digunakan untuk bersembunyi manusia perahu.
“Akan tetapi terkendala dengan pasang surut air serta adanya informasi bahwa terkadang mereka membawa senjata api karena tim patroli tidak di lengkapi dengan senjata demi keamanan porsenil untuk tidak melanjutkan masuk ke alur sungai Pulau Panjang,” tegasnya.
Kemudian pukul 09.45 Wita posal Tanjung Batu mengakhiri mengakhiri patroli dan kembali ke Kampung Tanjung Batu di lanjutkan dengan penelusuran dan interogasi di darat. “Pukul 10.00 personil Posal Tanjung Batu telah sampai di pelabuhan Kampung Tanjung batu dengan selamat personil lengkap material lengkap,” tegasnya.
Termasuk pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Berau untuk melakukan pendataan ulang. “Danposal Tanjung Batu berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Berau untuk melakukan pendataan ulang dan langkah penanganan selanjutnya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli